Ansorpedia

Jaga Memori Kolektif Bangsa: Rijalul Ansor dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Sukabumi Bersinergi Lestarikan Naskah Kuno

Jaga Memori Kolektif Bangsa: Rijalul Ansor dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Sukabumi Bersinergi Lestarikan Naskah Kuno

Share Postingan

ansorpedia – Kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan intelektual lokal semakin menguat di Kota Sukabumi. Hal ini ditandai dengan sinergi antara Rijalul Ansor PC GP Ansor Kota Sukabumi dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Sukabumi dalam sebuah forum edukatif bertajuk “Sosialisasi Hasil Registrasi Naskah Kuno Kota Sukabumi di Perpustakaan RI”. Acara ini diselenggarakan di Aula Dispusip Kota Sukabumi pada Selasa, 2 Desember 2025.

Kegiatan ini menghadirkan jajaran filolog dan pakar naskah kuno, termasuk Dr. Aditia Gunawan, M.A. (Filolog Perpustakaan RI); Dr. Fenty Sukmawaty, M.Hum (Filolog Kota Sukabumi); Ahmad Muhibuddin (Wakil Ketua Rijalul Ansor Bidang Kajian Strategis dan Riset); serta Dr. Munandi Saleh (Pemilik Naskah Kuno dan Narasumber).

Pelestarian Naskah, Tantangan Geografis dan Iklim

Dr. Aditia Gunawan, M.A., dalam paparannya, menyoroti tantangan besar dalam upaya konservasi manuskrip di Indonesia. Menurutnya, kondisi geografis yang kompleks, iklim tropis yang lembap, dan keterbatasan infrastruktur tidak memungkinkan pelestarian hanya diemban oleh satu pihak.

“Dua tahun lalu saya dari Perpusnas sempat ke Ciamis untuk identifikasi naskah. Dan kami sangat mengandalkan warga dan komunitas lokal,” terang Kang Adit.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa masalah mendasar adalah minimnya kesadaran masyarakat. Banyak yang belum memahami nilai manuskrip, apalagi membacanya. Inilah mengapa peran filolog sangat vital.

“Masyarakat harus tahu bahwa manuskrip itu bukan hanya teks kuno. Ia menyimpan sistem nilai, pengetahuan lokal, etika, hingga identitas kebudayaan kita. Kalau bangsa ini ingin maju, maka sejarahnya harus dijaga. Dan manuskrip adalah kunci dari memori kolektif itu,” tegas Dr. Aditia.

Dari sisi komunitas, Ahmad Muhibuddin, yang juga Ketua Turats Ulama Sunda, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah keseriusan dalam menjaga amanah para ulama. Ia mengungkapkan keprihatinan mendalam ketika menjumpai karya-karya ulama terkemuka berada di tempat yang tidak terawat.

“Komunikasi ini adalah langkah keseriusan dalam menjaga amanah-amanah para ulama kami, dengan karya yang begitu banyak dan minimnya perawatan. Kami siap untuk merawat dan menjaga karena dalam satu momen kami sangat miris, pernah mendapatkan kitab ulama masyhur di tempat loak dan tempat-tempat yang tidak terurus lainnya,” ungkap Ahmad Muhibuddin.

Sementara itu, Ketua Rijalul Ansor Kota Sukabumi, Muhammad Shofiyullah Mahmud, memperkuat komitmen lembaganya dengan landasan keagamaan.

“Dalam ajaran syariat, menjaga dan melestarikan manuskrip kuno hukumnya adalah dianjurkan (mandub) atau bahkan bisa mencapai wajib (wajib kifayah), terutama jika manuskrip tersebut berisi ilmu pengetahuan dan khazanah keislaman. Kami sebagai Kader Ansor berkomitmen untuk menggawangi budaya ini,” tutup Shofiyullah.

Sinergi antara Dinas Perpustakaan dan Rijalul Ansor ini diharapkan menjadi model pelestarian naskah kuno yang melibatkan aktif komunitas, demi menyelamatkan memori kolektif dan khazanah keilmuan Kota Sukabumi.

Share Postingan

Share Postingan